Kamis, 27 Maret 2014

Pemprov Sumsel Siapkan 30 Santri Calon Dokter


Rabu, 26 Maret 2014, 18:16 WIB  
 
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.
 
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali menyelenggarakan progam pendidikan santri jadi dokter atau santri yang berasal dari daerah ini kuliah gratis di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.
“Tahun 2014/2015 pemerintah provinsi kembali memberi kuota untuk 30 siswa dari Madrasah Aliyah (MA) dan pondok pesantren (Ponpes) untuk mengikuti pendidikan santri menjadi dokter gratis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,” kata Widodo Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Rabu (26/3).
Menurut Widodo program pendidikan santri menjadi dokter kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah sudah berjalan enam tahun. “Sudah ada diantara santri tersebut yang menjadi sarjana ilmu kesehatan masyarakat dan beberapa santri lainnya tengah menyelesaikan pendidikan kedokteran,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel menjelaskan, tahun ajaran 2014/2015 disiapkan kuota untuk 30 siswa Madrasah Aliyah atau santri untuk memilih program studi kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat dan keperawatan di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
“Bagi santri yang ingin mengikutinya silahkan mendaftar langsung atau secara kolektif melalui sekolah ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan di Jalan Kapten A Rivai, Palembang. Pendaftaran sejak 17 – 20 April 2014 dan bagi mereka yang lolos administrasi dapat mengikuti test pada 26 April,” ujar Widodo.
Bagi santri yang telah menyelesaikan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah menurut Widodo, diwajibkan kembali daerah asal kabupaten dan kota tempat mereka berasal.
“Ini sesuai pesan Gubernur Sumsel Alex Noerdin, bagi yang telah selesai studinya harus kembali mengabdi ke Sumsel, mereka dapat mengabdi di pesantren tempat mereka berasal sambil menanti selesainya pembangunan rumah sakit pratama yang akan dibangun di setiap kecamatan,” katanya.
Pada penerimaan tahun lalu, peserta test atau seleksi program pendidikan santri menjadi dokter berjumlah 221 siswa yang berasal dari MA dan pondok pesantren se-Sumsel. Sementara yang mendaftar 242 siswa setelah dilakukan seleksi administrasi terpilih 221 siswa yang mengikuti test.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar