Senin, 14 April 2014

Jenis Karakter Manusia dalam Ilmu Psikologi

Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, reward, punishment, pendidikan dsb. Misalnya seorang pemalas setelah masuk AKPER menjadi rajin, maka kepribadiannya berubah. Perilaku SMA berubah menjadi perilaku mahasiswa AKPER
Dalam hal ini, saya akan mendeskripsikan tipe-tipe kepribadian manusia menurut pembagian ‘sanguin-melankolis-plegmatis-kolerik’ (gw ga terlalu mendalami psikologi, jd g tau yg ini ni disebut pembagian menurut apa, coz ada lagi yg dibagi menjadi SK-RK-SA-RA type).
Tipe Sanguin
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling terbuka diantara semua tipe perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri ramah hangat dan penuh humor dan responsive. Tipe Sanguin tidak tahan melihat orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya. Orang Sanguin adalah orang yang suka bergaul dan spontan. Mereka jarang kwatir akan masa depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dari hari-hari yang dilaluinya dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya. Orang Sanguin biasanya bukan pemikir berat , mereka menafsirkan kejadian –kejadian yang ada dengan cepat. Kadang-kadang mereka mendapat kesulitan karena jarang mengantisipasi dari pilihan itu atau tindakan mereka. Perasaan mereka mempunyai peranan yang sangat dominan didalam segala sesuatu, sehingga mereka cenderung membuat keputusan-keputusan yang bersifat emosional. Belajar dari pengalaman, keputusan-keputusan yang bersifat emosional hampir selalu merupakan keputusan-keputusan yang buruk.
Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
Tipe Kolerik
Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala. Kompromi merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka kecuali kompromi itu bermanfaat bagi tujuan yang mereka miliki. Mereka mempunyai tujuan untuk segala sesuatu dari kesehatan jasmani sampai tingkah laku anak. Mereka adalah tipe yang suka mengambil alih , yang suka memerintah orang-orang lain disekeliling mereka, tidak peduli apakah ornag itu menyukainya atau tidak. Orang Kolerik tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan dari mereka hampir merupakan hal yang tidak mungkin. Mencapai tujuan mereka adalah ambisi bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka dengan memperalat orang lain.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Tipe Melankolik
Tipe yang paling berbakat dari semua tipe adalah tipe Melankolik sekalipun mereka tipe paling akhir yang menghargai bakat mereka sendiri. Tipe Melankolik mempunyai sifat dasar yang tertutup. Mereka sering mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan bersifat estetis yang mendalam sehingga mereka lebih menghargai seni dibandingkan dengan perangai yang lainnya. Tipe Melankolik cenderung suka murung dan mudah putus. Orang Melankolik dilahirkan sebagai orang pefeksionis, sering meremehkan diri mereka sendiri untuk tidak tidak melakukan dengan lebih baik walaupun pada kenyataannya produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan perangai lainnya. Mereka adalah orang yang mau mengorbankan diri sendiri, serius, dan takut akan kegagalan. Mereka mempunyai sifat dasar yang teliti, hidup dengan tantangan atau visi untuk menginvestasikan hidup mereka, tetapi jarang dapat menghasilkan sendiri.
Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
Tipe Plegmatik
Tipe Plegmatik merupakan orang yang tertutup yang sangat diam, tidak menuntut kalem dan lambat. Mereka tidak pernah menjadi gelisah membuat malu diri mereka sendiri dengan meminta maaf untuk segala sesuatu yang telah mereka katakana. Mereka jarang mengeluarkan ide-ide atau perasaan jika mereka tidak yakin mereka tidak akan melukai atau menyakiti orang lain. Orang plegmatik merupakan orang yang sangat baik dengan sifat yang bahagia dan menyenangkan. Banyak yang dari mereka sangat lucu karena mereka mempunyai daya humor. Mereka dilahirkan dengan bakat diplomat dan pembawa damai, mereka dicintai oleh anak-anak. Orang-orang Plegmatik merupakan teman yang menyenangkan dan tidak menakutkan, dua dari kelemahan mereka yang utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka menunjukkan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman baik mereka tidak mengenal mereka.
Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
sumber:http://jokotingkir.wordpress.com

3 Komentar

Red
 
0
 
1
 
Rate This
apa ada test untuk mengetahui kita ada di posisi mana ?
 
0
 
0
 
Rate This
sebenarnya tes yang paling praktis yaitu mengenal diri sendiri, sehingga kita tahu dimana posisis kita. Tapi, ada juga orang-orang tertentu yang memang tak mengenal dirinya seperti apa dan mungkin butuh bantuan tes tertenntu. kunjungi website ini sebagai salah satu alternatif menegetahui kepribadian anda dan cocokkan diri anda ada di posisi mana. http://psychcentral.com/cgi-bin/personquiz.cgi. Tes ini cukup 2 menit saja dan banyak digunakan oleh hrd perusahaan besar dalam merekrut pegawai.
sedangkan untuk tes menentukan termasuk ke group manakah anda, sebenarnya ada, hanya saja tak praktis, butuh waktu juga. Tapi bila anda tertarik mencoba, inilah tes-nya:
Kelemahan
1.
A. Suka pamer, memperlihatkan apa yang gemerlap dan kuat, terlalu bersuara.
B. Suka memerintah, mendominasi, kadang-kadang mengesalkan antar hubungan orang dewasa.
C. Menghindari perhatian akibat rasa malu.
D. Memperlihatkan sedikit emosi/mimik.
2.
A. Kurang teraturannya mempengaruhi hampir semua bidang kehidupannya.
B. Merasa sulit mengenali masalah dan perasaan orang lain.
C. Sulit memaafkan dan melupakan sakit hati yang pernah dilakukan, biasa mendendam.
D. Cenderung tidak bergairah, sering merasa bahwa bagaimanapun sesuatu tidak akan berhasil.
3.
A. Suka menceritakan kembali suatu kisah tanpa menyadari bahwa cerita tersebut pernah diceritakan sebelumnya, selalu perlu sesuatu untuk dikatakan.
B. Berjuang, melawan untuk menerima cara lain yang tidak sesuai dengan cara yang diinginkan.
C. Sering memendam rasa tidak senang akibat merasa tersinggung oleh sesuatu.
D. Tidak bersedia ikut terlibat terutama bila rumit.
4.
A. Punya ingatan kurang kuat, biasanya berkaitan dengan kurang disiplin dan tidak mau repot-repot mencatat hal-hal yang tidak menyenangkan.
B. Langsung, blak-blakan, tidak sungkan mengatakan apa yang dipikirkan.
C. Bersikeras tentang persoalan sepele, minta perhatian besar pada persoalan yang tidak penting.
D. Sering merasa sangat khawatir, sedih, dan gelisah.
5.
A. Lebih banyak bicara daripada mendengarkan, bila sudah bicara sulit berhenti.
B. Sulit bertahan untuk menghadapi kekesalan.
C. Kurang percaya diri.
D. Sulit dalam membuat keputusan.
6.
A. Bisa bergairah sesaat dan sedih pada saat berikutnya. Bersedia membantu kemudian menghilang. Berjanji akan datang tapi kemudian lupa untuk muncul.
B. Merasa sulit memperlihatkan kasih sayang dengan terbuka.
C. Tuntutannya akan kesempurnaan terlalu tinggi dan dapat membuat orang lain menjauhinya.
D. Tidak tertarik pada perkumpulan atau kelompok.
7.
A. Tidak punya cara yang konsisten untuk melakukan banyak hal.
B. Bersikeras memaksakan caranya sendiri.
C. Standar yang ditetapkan begitu tinggi sehingga orang lain sulit memuaskannya.
D. Lambat dalam bergerak dan sulit untuk ikut terlibat.
8.
A. Memperbolehkan orang lain, termasuk anak-anak untuk melakukan apa saja sesukanya untuk menghindari diri kita tidak disukai.
B. Punya harga diri tinggi dan menganggap diri selalu benar dan yang terbaik dalam pekerjaan.
C. Dalam mengharapkan yang terbaik, biasanya melihat sisi buruk sesuatu terlebih dahulu.
D. Memiliki kepribadian yang biasa saja dan tidak suka memperlihatkan banyak emosi.
9.
A. Memiliki perangai seperti anak-anak yang mengutarakan diri dengan ngambek dan berbuat berlebihan tetapi kemudian melupakannya seketika.
B. Mengobarkan perdebatan karena biasanya selalu benar dan terkadang tidak peduli bagaimana situasi saat itu.
C. Mudah merasa terasing dari orang lain dikarenakan rasa tidak aman atau takut jangan-jangan orang lain tidak merasa senang bersamanya.
D. Bukan orang yang suka menetapkan tujuan dan tidak berharap menjadi orang yang seperti itu.
10.
A. Memiliki perspektif yang sederhana dan kekanak-kanakan, kurang pengertian terhadap tingkat kehidupan yang lebih mendalam.
B. Penuh keyakinan, semangat, dan keberanian (sering dalam pengertian negatif).
C. Sikapnya jarang positif dan sering hanya melihat sisi buruk dari setiap situasi.
D. Mudah bergaul, tidak peduli, dan masa bodoh.
11.
A. Merasa senang mendapat penghargaan dari orang lain. Sebagai penghibur menyukai tepuk tangan, tawa, dan penerimaan penonton.
B. Menetapkan tujuan secara agresif serta harus terus produktif, merasa bersalah bila beristirahat, bukan terdorong oleh keinginan untuk sempurna melainkan imbalan.
C. Suka menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk sendirian atau mengasingkan diri.
D. Secara konsisten merasa terganggu atau resah.
12.
A. Suka berbicara dan sulit mendengarkan.
B. Kadang-kadang menyatakan diri dengan cara yang agak menyinggung perasaan dan kurang pertimbangan.
C. Terlalu introspektif dan mudah tersinggung kalau disalahpahami.
D. Lebih suka mundur dari situasi sulit.
13.
A. Kurang memiliki kemampuan dalam membuat kehidupan menjadi teratur.
B. Dengan paksa mengambil kontrol atas situasi atau orang lain, biasanya dengan mengatakan apa yang harus dilakukan.
C. Hampir sepanjang waktu merasa tertekan.
D. Mempunyai ciri khas selalu tidak tetap dan kurang keyakinan bahwa suatu hal akan berhasil.
14.
A. Tidak menentu, serba berlawanan dengan tindakan dan emosi yang tidak berdasarkan logika.
B. Tampaknya tidak bisa menerima sikap, pandangan, dan cara orang lain.
C. Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam, hidup di dalam diri sendiri.
D. Merasa bahwa kebanyakan hal tidak penting dalam suatu cara atau cara yang lain.
15.
A. Hidup dalam keadaan tidak teratur, tidak dapat menemukan banyak benda.
B. Mempengaruhi dengan cerdik dan penuh tipu untuk kepentingan sendiri; dengan suatu cara dapat memaksakan kehendak.
C. Tidak punya emosi yang tinggi, tetapi biasanya semangatnya merosot sekali, apalagi bila merasa tidak dihargai.
D. Bicara pelan kalau didesak, tidak mau repot-repot bicara dengan jelas.
16.
A. Perlu menjadi pusat perhatian, ingin dilihat.
B. Bertekad memaksakan kehendaknya, tidak mudah dibujuk, keras kepala.
C. Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik suatu perkataan.
D. Tidak sering bertindak atau berpikir cepat, sangat mengganggu.
17.
A. Tawa dan suaranya dapat didengar di atas suara lainnya di di dalam ruangan.
B. Tidak ragu-ragu mengatakan benar dan dapat memegang kendali.
C. Memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain.
D. Menilai pekerjaan dan kegiatan dengan ukuran berapa banyak tenaga yang dibutuhkan.
18.
A. Tidak punya kekuatan untuk berkonsentrasi atau menaruh perhatian pada sesuatu.
B. Punya kemarahan yang menuntut berdasarkan ketidaksabaran. Kemarahan yang dinyatakan saat orang lain tak bergerak cukup cepat atau tidak menyelesaikan apa yang diperintahkan.
C. Cenderung mencurigai atau tidak mempercayai gagasan orang lain.
D. Lambat untuk memulai, perlu dorongan yang kuat untuk termotivasi.
19.
A. Menyukai kegiatan baru terus-menerus karena tidak merasa senang melakukan hal yang sama sepanjang waktu.
B. Bisa bertindak tergesa-gesa tanpa memikirkan dengan tuntas terlebih dahulu, biasanya karena ketidaksabaran.
C. Secara sadar maupun tidak mendendam, menghukum orang yang melanggar, diam-diam menahan persahabatan/kasih sayang.
D. Tidak bersedia untuk ikut terlibat dalam suatu hal.
20.
A. Rentang perhatian kekanak-kanakan dan pendek, butuh banyak perubahan dan variasi supaya tak merasa bosan.
B. Cerdik, orang yang selalu bisa menemukan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
C. Selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, sering memikirkan dan menyatakan reaksi negatif.
D. Sering mengendurkan pendiriannya, bahkan ketika merasa benar untuk menghindari terjadinya konflik.
Kekuatan
21.
A. Penuh kehidupan, sering menggunakan isyarat tangan, lengan, dan wajah secara hidup.
B. Orang yang mau melakukan sesuatu hal yang baru dan berani bertekad untuk menguasainya.
C. Suka menyelidiki bagian-bagian yang logis.
D. Mudah menyesuaikan diri dan senang dalam setiap situasi.
22.
A. Penuh kesenangan dan selera humor yang baik.
B. Meyakinkan seseorang dengan logika dan fakta, bukan dengan pesona atau kekuasaan.
C. Melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai yang lain.
D. Tampak tidak terganggu dan tenang serta menghindari setiap bentuk kekacauan.
23.
A. Orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan untuk bersikap manis dan menghibur, bukannya sebagai tantangan atau kesempatan bisnis.
B. Orang yang yakin dengan caranya sendiri.
C. Bersedia mengorbankan dirinya untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
D. Dengan mudah menerima pandangan atau keinginan orang lain tanpa perlu banyak mengungkapkan pendapat sendiri.
24.
A. Bisa merebut hati orang lain melalui pesona kepribadian.
B. Mengubah setiap situasi, kejadian atau permainan sebagai sebuah kontes dan selalu bermain untuk menang.
C. Menghargai keperluan dan perasaan orang lain.
D. Mempunyai perasaan emosional tapi jarang memperlihatkannya.
25.
A. Memperbaharui dan membantu membuat orang lain merasa senang.
B. Bisa bertindak cepat dan efektif dalam semua situasi.
C. Memperlakukan orang lain dengan segan sebagai penghormatan dan penghargaan.
D. Menahan diri dalam menunjukkan emosi atau antusiasme.
26.
A. Penuh gairah dalam kehidupan.
B. Orang mandiri yang bisa sepenuhnya mengandalkan kemampuan dan sumber dayanya sendiri.
C. Secara intensif memperhatikan orang lain maupun hal apapun yang terjadi di sekitar.
D. Orang yang mudah menerima keadaan atau situasi apa saja.
27.
A. Dapat mendorong atau memaksa orang lain mengikuti dan bergabung melalui pesona kepribadiannya.
B. Mengetahui segalanya akan beres bila kita yang memimpin.
C. Memilih mempersiapkan aturan yang terinci sebelumnya dalam menyelesaikan suatu proyek dan lebih menyukai keterlibatan dalam tahap-tahap perencanaan dan produk jadi, bukan dalam melaksanakan tugas.
D. Tidak terpengaruh oleh penundaan. Tetap tenang dan toleran.
28.
A. Memilih agar semua kehidupan adalah kegiatan yang impulsif, tidak dipikirkan terlebih dahulu dan tidak terhambat oleh rencana.
B. Yakin, tidak ragu-ragu.
C. Membuat dan menghayati hidup menurut rencana sehari-hari. Tidak menyukai bila rencananya terganggu.
D. Pendiam, tidak mudah terseret dalam percakapan.
29.
A. Orang yang periang dan dapat meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa semuanya akan beres.
B. Bicara terang-terangan dan terkadang tidak menahan diri.
C. Orang yang mengatur segala-galanya secara sistematis dan metodis.
D. Bisa menerima apa saja, cepat melakukan sesuatu bahkan dengan cara orang lain.
30.
A. Punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi peristiwa yang menyenangkan.
B. Pribadi yang mendominasi dan mampu menyebabkan orang lain ragu-ragu untuk melawannya.
C. Secara konsisten dapat diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi, bahkan terkadang tanpa alasan.
D. Orang yang menanggapi. Bukan orang yang punya inisiatif untuk memulai percakapan.
31.
A. Orang yang menyenangkan sebagai teman.
B. Bersedia mengambil resiko tanpa kenal takut.
C. Melakukan segala sesuatu secara berurutan dengan ingatan yang jernih akan segala hal yang terjadi.
D. Berurusan dengan orang lain secara penuh siasat, perasa, dan sabar.
32.
A. Secara konsisten memiliki semangat yang tinggi dan suka membagikan kebahagiaan kepada orang lain.
B. Percaya diri dan yakin akan kemampuan dan kesuksesannya sendiri.
C. Orang yang perhatiannya melibatkan sesuatu yang berhubungan dengan intelektual dan artistik.
D. Tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi sebagaimana yang diharapkan orang lain.
33.
A. Mendorong orang lain untuk bekerja dan terlibat serta membuat seluruhnya menyenangkan.
B. Memenuhi diri sendiri, mandiri, penuh percaya diri dan nampak tidak begitu memerlukan bantuan.
C. Memvisualisasikan hal-hal dalam bentuk yang sempurna dan perlu memenuhi standar itu sendiri.
D. Tidak pernah mengatakan atau menyebabkan apapun yang tidak menyenangkan atau menimbulkan rasa keberatan.
34.
A. Terang-terangan menyatakan emosi terutama rasa sayang dan tidak ragu menyentuh ketika berbicara dengan orang lain.
B. Orang yang mempunyai kemampuan membuat penilaian yang cepat dan tuntas.
C. Intensif dan introspektif tanpa rasa senang pada percakapan dan pengajaran yang pulasan.
D. Memperlihatkan ‘kepandaian bicara yang mengigit’. Biasanya kalimat satu baris yang sifatnya sarkastik
35.
A. Menyukai pesta dan tidak bisa menunggu untuk bertemu setiap orang dalam ruangan, tidak pernah menganggap orang lain asing.
B. Terdorong oleh keperluan untuk produktif, pemimpin yang dituruti orang lain.
C. Punya apresiasi mendalam untuk musik, punya komitmen kepada musik sebagai bentuk seni, bukan hanya kesenangan pertunjukan.
D. Secara konsisten mencari peranan merukunkan pertikaian supaya bisa menghindari konflik.
36.
A. Terus-menerus berbicara, biasanya menceritakan kisah lucu yang dapat menghibur setiap orang di sekitarnya, merasa perlu mengisi kesunyian agar orang lain merasa senang.
B. Memegang teguh dengan keras kepala dan tidak mau melepaskan hingga tujuan tercapai.
C. Orang yang tanggap dan mengingat setiap kesempatan istimewa, cepat memberi isyarat yang baik.
D. Mudah menerima pemikiran dan cara orang lain tanpa perlu tidak menyetujuinya.
37.
A. Penuh kehidupan, kuat, dan penuh semangat.
B. Pemberi pengarahan karena pembawaan yang terdorong untuk memimpin dan sering merasa sulit mempercayai bahwa orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan sama baiknya.
C. Setia pada seseorang, gagasan, dan pekerjaan, terkadang dapat melampaui alasan.
D. Selalu bersedia mendengarkan apa yang orang lain katakan.
38.
A. Tak ternilai harganya, dicintai, pusat perhatian.
B. Memegang kepemimpinan dan mengharapkan orang lain mengikuti.
C. Mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan membuat daftar.
D. Mudah puas dengan apa yang dimiliki, jarang iri hati.
39.
A. Orang yang suka menghidupkan pesta sebagai diinginkan orang sebagai tamu pesta.
B. Harus terus-menerus bekerja atau mencapai sesuatu, sering merasa sulit beristirahat.
C. Menempatkan standar tinggi pada dirinya maupun orang lain. Menginginkan segala-galanya pada urutan semestinya sepanjang waktu.
D. Mudah bergaul, bersifat terbuka, mudah diajak bicara.
40.
A. Kepribadian yang hidup, berlebihan, penuh tenaga.
B. Tidak kenal takut, berani, terus terang, tidak takut akan resiko.
C. Secara konsisten ingin membawa diri di dalam batas-batas apa yang dirasakan semestinya.
D. Kepribadian yang stabil dan berada di tengah-tengah.
Selanjutnya hitung sendiri option manakah yang mendapat porsi paling banyak.
Bila yang terbanyak adalah option A, maka kepribadian anda adalah SANGUINIS.
Bila yang terbanyak adalah option B, maka kepribadian anda adalah KOLERIS.
Bila yang terbanyak adalah option C, maka kepribadian anda adalah MELANKOLIS.
Bila yang terbanyak adalah option D, maka kepribadian anda adalah PLEGMATIS.
Sumber : http://arie5758.blogspot.com

Senin, 07 April 2014

Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI)


KMI merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program akademis bagi santri Gontor pada jenjang pendidikan menengah, dengan masa belajar 6 atau 4 tahun, setingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Lembaga ini dipimpin oleh seorang Direktur KMI yaitu K.H. Masyhudi Subari, M.A, yang dibantu seorang wakil yaitu Dr. H. Nurhadi Ihsan, MIRKH.
Lembaga yang yang didirikan pada tanggal 19 Desember 1936 ini merupakan lembaga pendidikan guru Islam yang mengutamakan pembentukan kepribadian dan sikap mental serta penanaman ilmu pengetahuan Islam.
a.      Program Pendidikan
Terdapat dua macam program yang ditempuh siswa di KMI: program reguler dan program intensif.  Program Reguler diperuntukkan bagi siswa lulusan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtida’iyah, dengan masa belajar 6 tahun. Sedangkan Program Intensif diikuti oleh siswa-siswa lulusan SMP atau MTs dan di atasnya, dengan masa belajar 4 tahun.
b.      Kurikulum
Prinsip penyusunan kurikulum pengajaran di KMI adalah keseimbangan yang proporsional antara pengetahuan agama dan umum, serta integrasi antara intra, ekstra dan co-kurikuler.
c.       Kegiatan KMI
KMI mempunyai banyak kegiatan, ada yang bersifat mingguan, tengah tahunan, tahunan serta kegiatan co-kurikuler sebagai penunjang utama. Diantaranya adalah: pertemuan evaluasi kemisan guru; penataran guru; pembekalan dan penyiapan guru untuk menguasai materi yang diajarkan (ta’hil al mudarrisin); pengawasan dan evaluasi program belajar-mengajar; bimbingan belajar malam; ulangan umum dan ujian-ujian semester; kajian kitab turats; ujian praktek mengajar; praktek manasik haji; pelatihan membuka kamus-kamus; penulisan karya ilmiah; diskusi umum; rihlahilmiahiqtishadiyah, dan lain-lain.
d.      Fasilitas
Di antara fasilitas penunjang keberhasilan proses pembelajaran di KMI adalah: perpustakaan santri dan perpustakaan referensi untuk guru, laboratorium Fisika, Biologi, Komputer, dan Bahasa, perkantoran, ruang belajar yang representative, dan berbagai alat peraga pengajaran.
e.      Persamaan Ijazah KMI
Ijazah Kulliyatu-l-Mu’allimin/Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI) telah mendapat persamaan dari Departemen Pendidikan Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 105/O/2000. Selain itu,juga telah mendapat pengakuan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No. E.IV/PP.03.2/KEP/64/98 yang diperbaharui pada tahun 2009.
Namun, jauh hari sebelum memperoleh pengakuan dari Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama, Ijazah KMI telah diakui oleh berbagai lembaga pendidikan internasional, diantaranya:
1)      Unversitas Al-Azhar dan Perguruan Darul Ulum di Universitas Kairo Mesir.
2)      Universitas Islam Madinah dan Universitas Ummul Quro Mekah, Saudi Arabia.
3)      International Islamic University Islamabad dan University of The Punjab Lahore, Pakistan.
4)      Aligarh Muslim University, India.
5)      International Islamic University Kuala Lumpur, Universitas Kebangsaan Malaysia, dan Universiti Malaya, Malaysia.

http://www.gontor.ac.id/lembaga/kulliyatu-l-muallimin-al-islamiyah-kmi

Interpretasi Makna “At-Thariqah Ahammu Mina-l-Maddah”

K.H. Syamsul Hadi Abdan, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi nampak hadir pada Pembagian Tugas Ujian Tulis Awal Tahun, Kamis (26/12) lalu.
K.H. Syamsul Hadi Abdan, K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi nampak hadir pada Pembagian Tugas Ujian Tulis Pertengahan Tahun, Kamis (26/12) lalu.

Bagi para penggelut dunia akademi Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), kalimat at-thariqah ahammu mina-l-maddah tentunya sudah tidak asing lagi. Namun tidak banyak yang mengetahui sejarah, kisi-kisi, hingga orientasi awal mengapa kalimat tersebut begitu ditekankan di pondok yang notabene dapat dikatakan sukses dalam membina puluhan ribu santri dari pelosok negeri ini.
Nampaknya, ini tak terlepas dari peran K.H. Imam Zarkasyi, salah satu Trimurti pendiri PMDG, yang begitu menekankan kalimat tersebut. Sejak kedatangannya dari Padang Panjang, beliau membawa pembaharuan dengan mendirikan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), lembaga pendidikan yang mengusung metode pengajaran modern serta menyeimbangkan antara materi agama dan materi umum.
Dalam setiap perkumpulan, pengarahan, maupun halaqah-halaqah guru, K.H. Imam Zarkasyi selalu menekankan akan pentingnya makna kalimat tersebut. Metode lebih penting dari materi. Materi apapun yang disampaikan, jika menggunakan metode yang benar, maka akan dapat diterima para siswa dengan baik. Sebaliknya, materi yang telah dipersiapkan dengan matang, akan menjadi hampa, tanpa metode yang baik.
Namun, kalimat pegangan para guru KMI ini nampaknya masih kurang sempurna ketika itu. Jika hanya berhenti pada metode saja, masih kurang mengena, masih mengambang. Indikasinya, masih ada saja guru yang belum begitu paham makna hakikat dari metode. Ternyata, arti dari metode harus lebih diperjelas lagi. Bahkan, mungkin perlu disempurnakan.
Saat itu, K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PMDG saat ini, merasa kurang sreg dengan kalimat tersebut, jika hanya berhenti pada metode. Setelah merenung dan melalui pemikiran yang mendalam, ditambah lagi ada suatu kejadian yang tak dapat disampaikan dalam tulisan ini, beliau menganggap bahwa metode memang berpengaruh, namun tidak mutlak. Yang berpengaruh adalah the man, manusianya, orangnya, al-mudarris nafsuhu (‘guru itu sendiri’).  Tak berhenti pada kata guru, ada sesuatu yang lebih penting dari itu, yakni jiwa seorang guru, the soul, atau ruh al-mudarris.
Hal ini disampaikan K.H. Hasan Abdullah Sahal pada acara Pengarahan dan Pembagian Tugas Ujian Tulis Pertengahan Tahun 1434-1435, Kamis (26/12/2013) pagi, di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Di depan 700-an siswa kelas 6 dan 400 orang lebih guru KMI, beliau menegaskan, “Memang at-thariqah ahammu mina-l-maddah, namun al-mudarris (‘guru’) jauh lebih penting dari sekadar thariqah (‘metode’). Meskipun ada 11 orang Maradonna di lapangan, jika semuanya ayanen, maka tak akan ada seorang pun yang bisa memasukkan bola ke dalam gawangBukan sekadar guru, namun ruhu-l-mudarris (‘jiwa seorang guru’) itu yang sebenarnya lebih penting dari keduanya (metode dan guru).”
Akhirnya, lahirlah kata-kata dari beliau yang sangat terkenal di dunia pendidikan Gontor: at-thariqah ahammu mina-l-maddah, wa al-mudarris ahammu mina-t-thariqah, wa ruhu-l-mudarris ahammu mina-l-mudarris nafsihi. Kata-kata inilah yang terus ditanamkan kepada segenap santri dan guru hingga saat ini, yang mendorong kemajuan sistem pendidikan dan pengajaran di PMDG. binhadjid
http://www.gontor.ac.id/berita/interpretasi-makna-at-toriqoh-ahammu-min-al-maddah